Senin, 19 Desember 2011

Forecaster and Love #part 6

 ><

"lets hang out guys !" kata Sinta ke gue, Jason, George, dan Sandy waktu di kantin. kita sekarang jadi deket dan sama-sama terus karena kita sering kerja kelompok bareng dan sama-sama ikut English dan Science club di sekolah. Sandy yang paling berbinar-binar dan merasa setuju langsung comment, "ide bagus tuh, dimana? jam brapa?" "mmm.. di mall aja, jam 4 sore, kan malam minggu ni, itung-itung kita refreshing habis trima rapor, pada bisa nggak?" Gue yang lagi makan cuma ngangguk sambil ngomong "iyaa". "pelan-pelan dong, Ter" kata George ke gue yang mungkin risih ngliat gue yang makan sambil ngomong. Jason cengengesan tapi nggak mau keliatan gue. Pas gue slesai nelen, gue mukul Jason "gue tau lo ketawa !", jason kaget, "GR !" kata Jason sambil buang muka. Gue diem, terus makan lagi. Gue laper bgt, waktunya gue istirahat, malah di panggil wali kelas. Selesai istirahat, ya gue masuk kelas. Laper kan..
"Jadi gimana?" kata Sandy, "Gue usahain ya San" kata Jason. Si George juga langsung nyaut "me too. I guess, i do". "bagus deh, gue tunggu nanti ya" kata Sinta. "okay!!!" jawab gue semangat. Abis, emang hari ini gue kosong, dan pas nggak ada PR juga, so? why not ? haha. Gue dan yang lain langsung pulang ke rumah masing-masing. Gue langsung siap-siap dong buat jalan

Udah, jam 4 lebih 5 menit ni, gue udah stand by di Mall yang Sinta bilang. gue nge share ke smuanya. "Pada di mana? gue nunggu di Gramedia ya" yang paling pertama bales sms tu si George, "I'm sorry, Ter. Gue nggak bisa dateng, gue nggak dibolehin bokap, kata dia nilai gue turun. Sorry ya Ter , sorry banget." gue maklumin lah ya, gue jg kasian sama dia "okay, no problem, be patient ya, see you :)" nggak lama kemudian, Si Jason sms gue "Ter, sorry gue ngak bisa. bukan gue nggakmau, tapi gue ada les dadakan, gue juga baru di kasih tau pembantu gue kalau guru les biola gue nelpon, katanya ada pergantian waktu les. sorry ya, ati-ati, ntar kalau ada apa-apa, hubungin gue aja". Hah, jadi cuma gue, Sandy, sama Sinta ni? nggk lucu ah.. baru mau bales sms si Jason, gue di telpon sama Sinta. gue ngangkat telponnya "Sin, ayo, cepetan. gue udah garing nih di sini." Gue denger si Sinta lagi nangis di sana. "Sin, lo kenapa?" "Ter, maaf banget ya, gue nggak bisa dateng, kakek gue barusan meninggal, gue harus cepet-cepet ke Magelang, baru kemarin gue bercanda sama beliau lewat telpon, sekarang dia udah nggak ada. maaf Ter kalau gue egois, soalnya ini semua kan gue yang ngajak. Maaf ya Ter, sorry banget." kata Sinta sambil tersedu-sedu nangisnya itu. "Yaampun Sin, gue turut berduka cita ya. Semoga, kakek lo bisa diterima di sisiNya. Iya, iya, nggak apa-apa. Ati-ati Sin", "Bye, kamu juga ati-ati ya". "iya" kata gue.Gue denger si Sinta nutup telpon.

"Tere?" gue liat Sandy yang tiba-tiba ada di belakang gue. wuaaa.. Sandy bisa dateng, padahal tadinya gue dah mau pulang. "akhirnya lo dateng juga" kata gue lega. "di mana yang lain?", kata Sandy. "mereka semua nggak bisa dateng" gue langsung crita dari kenapa si George sampai Sinta nggak bisa dateng. si Sandy kaget dan cuma ngangguk-ngangguk aja. "Jadi kita sekarang mau ngapain? nonton?" kata Sandy menawarkan. "uhh, okay" kita langsung ke 21 dan ngliat apa aja yang ditayangin. "film nya nggak ada yang bagus, San" kata gue. Sandy juga ngangguk, emang nggak ada yg bagus waktu itu. "makan yuk, gue traktir. Dah sore ni, laper", "yakin? ayo..!"  kata gue girang. Gue masih laper, lagian jarang-jarang kan gue ditraktir kaya gini?
"mau makan dan minum apa?", "terserah lo deh, disamain sama lo aja,", "okay" kata Sandy. tak lama kemudian, makananpun dateng. Gue sama Sandy langsung makan. "enak?" kata Sandy. gue ngangguk sambil senyum, "Thank's ya", "you're welcome, Ter".
"anyway, dulu sekolah lo di luar negeri suasananya gimana? apa kayak disini?" kata gue memecahkan suasana hening. "Yah, sebenernya nggak terlalu beda sih, cuma sedih aja harus ninggalin temen dan sahabat di sana" kata Sandy agak tertunduk. "pacar?" jelas gue. "hahaha, lo lucu ya, gue belum punya pacar kok, kalau cewek-cewek yang naksir gue sih banyak" sahut Sandy yang tadinya murung jadi ceria. "hehehe, udah punya juga nggakpapa kok, San." soalnya bule ini ganteng, jadi yakin aja kalau dia dah punya pacar di sana. Cewek bule kan cantik dan tinggi-tinggi. "seriously, lo cemburu ya? hahaha" kata Sandy bercanda, gue langsung ngliat dia serius sambil bilang, "dasar, PD !"
Emang seru banget jalan sama Sandy, dia orangnya nggak cuek, enak diajak ngobrol, dan gue liat dia udah mulai bisa Bahasa Indonesia. Setelah, selesai makan, kita ngobrol bentar, abis itu baca-baca buku di Gramedia. Anaknya baik, pake banget. Dia ramah, dan dia suka sama anak kecil. Pas pulang, dia juga nganterin gue pulang. Dia bawa mobil dan ditungguin supirnya dari tadi.
Sampai rumah, gue ngrasa capek banget, dan langsung tidur. Bener-bener tidur dengan lelap, ditemenin angin yang membelai lembut wajah gue dan sinar bulan yang menyelimuti malam yang damai saat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbagi komentar itu indah :)