Senin, 03 Desember 2012

Cowok Cowok 9A Nggak Ada yang Biasa

Guys, nggak kerasa udah bulan Desember. Nggak sampe seminggu, gue udah UAS semester satuu !! huhahuhahuhahua
Guru guru juga bilang kalau anak anak kelas 9 itu sekolahnya udah nggak nyampe 5 bulan. Yep, artinya tar lagi kita bakal terpisah nginjek SMA .__.
--
Okay, balik topik, jadi di kelas gue, kelas 9A, cowok cowoknya aneh smua dan punya keunikan masing masing. To the point aja, gue pengen nyritain cowok cowok 9A satu persatu nih. Sebelumnya, kelas gue itu terdiri atas 29 anak. 14 laki laki dan 15 perempuan.
Waktu gue minta ijin ke anak anak cowok, mreka pada nggak setuju. Akhirnya gue minta pendapat yang cewek cewek yang akhirnya mreka setuju sama gue. Karna gue orangnya demokratis dan cinta indonesia, gue ngambil suara terbanyak, yaitu suara cewek cewek. Jadilah gue nulis blog kaya gini. Taraa !!!http://www.smileycodes.info
--
Okay, kita mulai,

  1. Yudis
    Yudis adalah anak yang sering banget dikerjain sama anak anak cowok lainnya, dia jadi korban "deking", gue nggak tau deking itu apa, tapi kata temen temen sih deking adalah kerja sama atau saling mbantu. Jadi, temen temen cowok ini pada kompak ngumpetin buku Yudis ke tempat tempat nggak lazim. contoh : tempat sampah, pohon, halaman belakang, kamar mandi, dll.
    Ngenes.
    Tapi usut diusut, temen temen cowok nglakuin itu karna Yudis yang mulai mancing duluan. Okay gue nggak ikutan. Tapi Yudis baik kok sama gue, itu aja.
  2. Didit
    Didit adala anak cowok yang mukanya kaya orang nggak pernah mandi. Dia suka diejekin nggak normal sama temen temen yang lain. Dia suka dibilangin maho. Tapi menurut gue nggak sih, soalnya dia juga sering crita tentang cewek. Kalau dibilang maho karena dia deket banget sama Galih dan Nico. Tapi dia emang kadang kalau becandaan sama cowok beneran kaya ada "hubungan kusus". Abaikan.
    Dia jago main catur dan suka bgt sama bola. Kadang kalau ngomongin bola, gue cuma planga plongo dan ngangguk ngangguk aja. Anaknya asik tapi kalau udah ngerjain orang, beneran rese abis. Dia punya strategi strategi tertentu biar orang yang dia liatin ngomong "apa" ke dia -___- sorry kalau bahasa gue gg dimengerti. Oiya, dia juga udah pernah dicium tomcat. Mungkin  kalau penasaran, boleh minta dia nyritain gimana suka dukanya dicium tomcat. capcus.
  3. Tifan
    Tifan juga sering diejekin banci sama anak anak cowok yang lain. Mungkin karna dia orangnya diem banget dan suaranya lemah lembut. Gue yakin si Tifan sebenarnya maco, tapi belom diliatin aja.
    Tifan punya daya respect yang rada oke, soalnya dia bakal ngerespon 10 detik setelah lawan bicaranya ngajak bicara. Contoh, gue waktu itu pernah duduk semeja sama dia dan berusaha manggil dia, "Tifan", dia nggak nengok. gue panggil lagi sambil nggoncang nggoncangin badannya, dia nggak nengok. Akhirnya gue manggil dia lagi, akhirny dia nengok. Itupun tanpa bersuara dan dengan tampang datar. Dengan sekejap gue bilang "nggak, nggak jadi". http://www.smileycodes.info
  4. Evan
    Evan adalah anak yang nggak bisa diem di kelas. Dia nggak bisa bilang "R", tapi setiap ditanyain kenapa nggak bisa bilang "R", dia langsung bilang "ini cuma contoh". Baiklah.
    Doi jago kalau ngejek ngejek -__- apalagi ngerjain Yudis. Tapi dia suka bagi bagi produk SIMAS ke kita kita. Dia suka ngasih tepak makan, bolpoin yang bertuliskan merk "SIMAS". Gue nggak tau modusnya apa, gue sih mikirnya lumayan, dapet barang gratis.
    Dia juga "care" sama temen temen, baik hati dan suka menolong. Menolong ngumpetin buku Yudis.
  5. Prasetyo
    Tio adalah orang yang anti ngomong sama perempuan. Dia kaya anti gitu kalau ngomong sama cewek, kalau nggak pura pura nggak tau ada yang ngajak ngomong, ya ngacangin orang yang ngajak ngomong. Ahah. Dia juga paling jago kalau soal ngumpetin buku. rese. tangannya bisa kemana mana layaknya maling cap bayi badak.
    Dia punya kesukaan yang sama sama gue, yaitu Conan. Jadi dia sering bgt minjemin gue komik conan. Thanks Tio.
  6. Dius
    Dius itu "sesuatuh", dia pinter tapi punya pendirian kuat. Kalau guru njelasin kurang jelas, dia pasti protes dan maju ke depan, bagaikan murid yang nantang gurunya. hahaha. Tapi sikap kaya gitu ada bagusnya sih, dengan gitu kita kan bisa jelas dan cepet ngerti sama pelajaran. Dius juga termasuk nggak bisa diem. Liat aja.

  7. Bama
    Bama adalah cowok yang suka tidur di kelas. Kalau kita liat bama lagi jalan, bama tu kaya biting yang kepalanya ada tusuk giginya. Asli kurus banget. Dia friendly. Bama juga suka nyeplos kalau ngomong. Argggh

  8. Joshua Eirena
    Biasa dipanggil ew soalnya singkatan dari nama panjangnya. Punya koleksi film dan komik yang banyak banget. Waktu gue tanya ke dia apa filmnya itu udah dia tonton smua, dia jawab belum, soalnya dia cuma seneng beli film baru. Dia suka Jepang dan nggak suka one direction http://www.smileycodes.info
  9. Galih
    Kalau dipresentase, Galih ini adalah orang yang paling normal diantara yang lain. Orangnya alim dan religius. Pinter dan kreatif. Tapi dia tetep aja suka bantu deking ngumpetin buku Yudis. Ahhh.. Selalu. Tapi asli, dia mlejit ningkat nilainya. Nilainya bikin gue nggak bisa tidur.
    http://www.smileycodes.info
  10. Nico
    Nico adalah orang yang paling tinggi di kelas. Ejekannya "Ceper". Hello... Ini ngejek tapi merem.
    Dia religius. Disaat saat sela, dia suka berdiri maju mundurin kakinya. Gue sama grace suka ngakak liat nico yang suka nari nari nggak jelas dengan muka datar. Tapi orangnya emang baik dan pinter inggris.
  11. Trianto
    Trianto suka diejek "botak" sama temen temen. Padahal dia rambutnya gondrong dan "singhai singhai" (baca : rambutnya suka gerak eksotis kalau kena angin). Kalau ngomong rada gagap. Paling nyebelin kalau dia udah nglakuin sesuatu yang nggak gue suka. Contoh : matahin penggaris kelas, nggak mau serius kalau kerja kelompok, dll. Tapi suara dia emang bagus kalau dibandingin suara anak cowok 9A lainnya.

  12. Togar Tambunan
    Togar suka diejekin "duit" karena nama marganya sama kaya Gayus. Orangnya sok maco padahal letoy. Dia suka niruin istilah istilah alay gitu. Mengenaskan.
    Tapi kalau lagi baik, dia emang baik.
  13. Finlay
    Finlay punya nama beken "alay". Dia suka diejek ejek "Tinggi" karna dia pendek *ups. Tapi menurutku dia gg pendek kok, gue suka ngasih motivasi biar dia nggak putus asa, kan cowok ada masa masa pertumbuhannya entar. Kadang gue suka terharu kalau dia bilang "nanti gue juga bakal tinggi", hiks, sangat pantang menyerah. Dia suka saingan gitu sama nico, dan paling semangat ngejek nico "ceper". Finlay anaknya baik dan care sama cewek cewek.
  14. Yosua Irdama
    Yosua Irdama suka dipanggil Iyos sama temen temen. Otaknya IPS banget. Setiap ada tugas IPS, gue cuma tinggal tanya sama dia jawabannya tanpa harus buka buku. Sampai kalau sebelum ulangan IPS pun, gue suka tanya tar kira kira apa aja soal yang bakal keluar di ulangan. Dia udah kaya peramal pribadi gue. Ahah. Pengetahuan dia juga luas. Waktu gue tanya kenapa dia bisa tau smua, dia cuma ngejawab "ya ira (dlm basa cirebon, ira samadengan kamu) kalau orang tua lagi ngomong dengerin aja". Okelah.
    Dia slalu manggil gue "bos", kadang juga "nyonya", gue nggak tau kenapa bisa gitu. Tapi pas gue tanya, dia jawabnya, "yaudah mau dipanggil apa?!! OM?!!" gue cuma diem.http://www.smileycodes.info

Senin, 22 Oktober 2012

Rumah Asing

          "Harry, kau sungguh sungguh ingin masuk ke rumah itu?" Tanya Horan saudara kembarku. Banyak teman - temanku yang membicarakan rumah angker itu dengan berbagai versi cerita yang tidak masuk akal. Semenjak aku melihat bayangan di balik jendela rumah itu kemarin, aku semakin penasaran dan ingin tahu ada apa di dalam rumah itu.
          Sekarang, aku dan Horan sudah di depan rumah mengerikan itu. Memang, rumah itu terlihat kusam dan tak terawat. Ada secercah rasa takut saat aku ingin mengetuknya. Horan adikku, hanya berani berjalan di balik punggungku. Ia memang anak yang penakut. Hembusan angin senja hari yang sedikit kencang semakin membuat berdiri bulu kudukku.
         'Tok tok tok tok' suara jemariku mengetuk pintu rumah tua. Perlahan pintu itu terbuka terlihat tidak berpenghuni. Terdapat barang barang meubel yang tertata di ruang tamu rumah tua ini. Kamipun menginjakkan jejak perlahan namun pasti masuk ke rumah misterius ini.
        "Suara apa itu?" tanya Horan yang sedang melihat sekeliling.
        "Suara apa?" tanyaku. Horan terdiam seakan mencari asal suara itu.
        "Hentakan kaki !! Ayo kita keluar !! Hantu itu benar benar ada !!" bisik Horan yang suaranya 'sangat jelas' terdengar olehku. Suara hentakan kaki itu terdengar semakin jelas dan semakin jelas.
 .
 .
 .
 .
 .
 .
 .
 .
 .
 .
 .
 .
        "BBBBBBBAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!" teriak pria setengah baya memakai kaos berwarna putih.
        "LAAAAARRRRIIIIIII" teriak Horan sambil menarik bajuku. Entah mengapa aku tak dapat berlari dari tempat semula aku berdiri. Mungkin karena aku terlalu ketakutan sehingga tubuhku berdiri kaku.
        "Hohoho... Tumben sekali ada tamu!" pria itu memandangi kami berdua dari ujung kaki sampai ujung kepala. "Uh, saudara kembar?" ucap pria itu heran.
         "A..a..aku .. Harry, da..n a-adik ..ku Horan. Uhhh, emmm, jadi, a.. apakah anda ha..hantu?" Jawabku kikuk.
       "Bicara apa kamu? Tentu saja tidak. Yah, bagaimana kalau kita duduk dan mengobrol sebentar, sepertinya ada yang perlu diselesaikan." ucap pria itu dengan tampang ramah. Sampai sini aku tau hantu tak ada yang memakai sandal jepit dan menyuruh kami duduk. Aku hanya mengikuti perintahnya. Horan yang hampir menangis juga mengikutiku duduk di sofa antik yang sedikit berdebu.
      "Hmm.. Jadi bapak ini siapa?" tanyaku yang tidak ingin basa basi.
      "Perkenalkan, nama saya Frans. Saya pemilik rumah ini." jelasnya.
      "Tapi kenapa kami jarang melihat anda? kita kan tetangga?" tanya Horan sedikit ragu.
      "Iya nak, saya selama ini sedang menjalani studi memasak di luar negeri. Saya hanya ke Indonesia setiap enam bulan sekali. Kebetulan saya baru pulang kemarin malam dan sedang membereskan rumah pada saat kalian datang, jadi maaf ya kalau rumah ini terlihat tidak terurus." jelas Pak Frans
     "Oo, begitu. Bapak hanya tinggal sendirian?" tanyaku sambil menggaruk kepala yang memang sedang tidak gatal.
     "Betul, saya ke Indonesia hanya untuk menjenguk keluarga dan berkumpul bersama teman. Maka dari itu, saya di sini hanya mengontrak. Oiya, kalian mau makan? Saya sedang memasak makanan yang sangat enak" ucapnya menawarkan.
     "Wah, tidak u..." belum selesai bicara, kalimatku sudah dipotong oleh Horan.
     "Ayolah, aku ingin makan makanan yang dibuat langsung oleh chef nya!" jelasnya girang.
     Pak Frans hanya tertawa. Ia segera mempersilahkan kami ke ruang makannya yang terlihat dekat dengan dapur. Dapurnya memang luas dan bersih. Kamipun segera menyantap makanan lezat buatan Pak Frans atau mungkin lebih tepatnya Chef Frans.
     Penampilan makanannya tidak kalah lezat dengan rasanya. Saat menyantapnya terasa sekali keju Mozarella yang meleleh di lidahku. Masakan ini sungguh lezat. Dan mulai saat ini, tidak ada yang boleh menjuluki rumah ini rumah angker lagi.

Sabtu, 13 Oktober 2012

Just Make Me Strange :')

Sebuah organisasi yang tak asing bagi gw. Baru gw hampiri setelah lama gw nggak kembali. Mungkin banyak (sekali) yang gw lewati seakan 'ketinggalan zaman'.
Dua guru yang memiliki karakteristik berbeda. Yang pertama mengundang, dan yang lain kebalikannya. Saat langkah gw berjalan untuk bergabung, seakan tak menemukan orang yang gw kenal. Yah, seakan ada jarak diantara gw dan kalian.
Ini dari sudut pandang gw.
--
Entah mereka yang memang seperti itu, atau gw yang memandang terlalu berlebihan.
Banyak kemungkinan.
Kedatangan gw seakan mengganggu mereka. Tak ada rasa bahagia di benak mesti seharusnya gw merasa 'bahagia'.
Saat berbicarapun tak sedikitpun rasa 'interest' dari gw dan mereka.
Banyak 'alibi' yang mungkin bisa gw buat untuk gw bicarakan ke mereka. Jujurpun gw bisa.
Namun tak sampai hati gw mengutarakan, dan memberi pengertian.
Smua gw biarkan begitu saja karna smuanya bukan hak gw. 
--
Mungkin salah gw.
Salah gw yang selama ini belum mengucapkan 'terima kasih' ke mereka.
Mungkin gw patut meminta maaf juga karna banyak kesalahan gw yang gw nggak sadari.
--
Okay,
buat kalian guys, makasih, gue minta maaf. sukses selalu. gw slalu berdoa buat 'kalian' :')

Kamis, 06 September 2012

Forecaster and love #Part 10 #ending


"Kemarin lo baca baca diary gue kan?" tanya gue ke Jason kesel. Seperti biasa, kami berlima (gue, Sinta, Jason,George, Sandy) lagi ngumpul bareng. Kali ini kami ngumpul di rumah Sinta, ngobrol bareng dan mbicarain hal-hal yang lucu.
"Iya, tapi awalnya gue nggak tau kalo itu diary" jawab Jason sok santai. "Alesan, terus kenapa mesti dibaca sampai selesai?"
"yah, gue kira itu novel buatan lo" yah, gue pikir pikir lagi bukunya emang tebel sih.
"hhhhh, yaudah yaudah." jawab gue pasrah
"sorry deh ter, peace. gue nggak mau ada perang dunia ke 3" Jason langsung senyum gitu sambil pergi, gue diem aja.
kenapa gue nggak suka? Ya ! Pertama karna itu pribadi dan kedua ada nama Jason di sana. "guys, keluar yuk, gue traktir makan deh. males nih di rumah" sinta cepet cepet netralin keadaan. 
habis itu kita bareng bareng naik mobilnya Sinta ke rumah makan untuk makan siang.
"kalau mau tambah lagi bilang aja" kata Sinta sambil ketawa yang ngliat George makan lahap.
"no, no, very delicious. thank you." kata George
"eh, bentar lagi, kita kan mau SMA, kalian pada mau di mana?" Sinta nanya ke kami semua.
"SMA favorit dong, gue sih mau tetep di dalam kota aja" kata gue. "kalau lu?"
"Sama, gue ngikutin lo deh, Ter" kata Sinta. gue ketawa. "kalau kalian?" tanya gue ke Sandy George Jason.
"Tetap di sini kok" kata Sandy sambil senyum.
"Oiya, gue lupa crita. gue mesti keluar kota ngikut ortu. Mungkin gue bakal ke Yogyakarta tempat mama gue lahir. di sisi lain, di sana SMA banyak yang bagus. sorry guys" kata Jason sedih.
"Gue juga. SMA nggak stay di sini. gue malah mesti ke Belanda. Sekalian kuliah di sana biar gue terbiasa" kata George
"yah," kata gue sama sinta bareng. "okay, jadi kita dah mau lulus dan kalian baru cerita?" ucap Sinta.
"Terribly sorry Sin, gue slalu lupa crita ke kalian." ujar Jason.
"Udah, udah, kita kan suatu hari nanti juga bakal ketemu. paling nggak, jangan lupa sama temen sendiri." kata gue njelasin.
"Lu ngomong kaya gitu malah mbuat gue tambah sedih" kata Jason sambil makan makanan pesenannya.
"Gimana kalau kita sering jalan bareng, beli kenang kenangan, dan lain lain biar slalu inget satu sama lain." usul Sandy
"Agak ke anak SD'an sih, tapi gue setuju." kata Jason sambil senyum kecil.
"Yah, tapi kenapa disetiap pertemuan ada perpisahan?" tanya gue.
"Karena kita itu manusia. Punya akal, punya hati, bisa nyimpen memory memory manis yang kita jalanin bareng, tau yang namanya pertemuan, tau yang namanya perpisahan, nggak kayak yang lain." kata George.
"Emang begitu kan?" kata Sinta
"Itu pasti dong, kan kita juga hidup di dunia cuma sementara. Dahlah, tenang aja, pasti gue juga bakal bolak balik sini kok" kata Jason bijak
"Janji ya?" kata gue pelan sambil nyodorin jari kelingking.
"Janji" sambil nyodorin kelingkingnya.
"Eh, jangan cuma berdua dong, janji sama gue juga" cetus Sinta.
"Yaya, gue janji sama kalian" sambil garuk garuk kepala keliatan grogi.
"Hahahaha, gue juga kok, pasti gue bakal kangen kalian" ucap George menjelaskan.
"Oooow.. so sweettt..." jawab Sandy
"hahhahahhaaa" kamipun tertawa bersama sama dan merasakan betapa hangatnya hari itu tanpa memperhatikan bagaimana kami nanti akan berpisah. Buat informasi aja, kekuatan ramal gue udah ilang lama, mungkin karena.. Ya kalian tau sendiri kenapa dan siapa orangnya  kan? Hehehe..
Persahabatan bukan bagaimana kita sering bertemu, tetapi sahabat adalah bagaimana kita selalu ada dan bagaimana cara membahagiakan sahabat kita. Tak peduli ruang maupun waktu, dan rasa suka dan duka yang akan kita alami. Intinya adalah "bersama - sama"

Sabtu, 01 September 2012

Forecaster and love #part 9


"Eh, ayoo dah bel nih.. Gila ya cepet banget" Kata Sinta ngingetin. "Duluan aja, gue masih pingin makan" jawab Jason. "Yaudah ya, kita duluan, ayo Ter !" "Hah? Eh? Iya, ayo.." jawab gue buru-buru.

"Sin, Bu Sri mana?" tanya gue sambil ngos ngosan. Sinta cuma liat sekeliling dan menata nafasnya sebentar. "Refaaa !! Bu Sri kemana?" triak Sinta. "Di atas !! Di lantai dua, kita pindah ruangan, ayo cepetan !!" Jawab Refa yang stengah berlari. Beneran nggak lucu, akhirnya gue sama Sinta langsung ke lantai atas, huft.

Sampai di lantai atas, kami ketemu banyak siswa kelas 9. Mreka kelihatan duduk duduk di lantai sambil nunggu giliran. "Eh, udah mulai?" bisik gue ke Dewi yang kelihatan lagi ngelamun. "Eh? udah.." jawab Dewi yang agak kaget denger suara gue. Gue penasaran dan langsung ngintip dari pintu. Kebetulan ada celah sedikit untuk mengintip dalam ruangan. *Gubrakk !!!!* gue jatuh dan ngedorong pintu itu. Sinta yang lihat gue langsung ngasih isyarat suruh gue kabur dari depan pintu. Tapi dah terlambat. Bu Sri langsung keluar kelas dan negur gue. "Baik, Tere, kamu yang tampil habis ini !" kata Bu Sri. Gue nunduk sambil berusaha berdiri. Gue langsung nyari diary gue. Ahhhh.. Diary gue.. Ke mana Diary gue ?? Gue kelabakan nggak karuan. Gue langsung bilang ke Sinta. Sinta diem dan mikir sejenak, "tenang Ter, tenang .. Gini aja, lo cari diary lo di kantin, biar gue yang stay di sini dan bilang ke Bu Sri biar sabar nunggu lo. Atau mau bareng aja ke kantin sama gue?" gue geleng, "Nggak, gue cari sendiri aja biar cepet. Thx ya Sin, tolong bilangin Bu Sri" Sinta ngangguk sambil senyum.

Gue langsung lari ke kantin sambil mikir, kemarin gue mimpi apa sampe kaya gini. Agak geli juga sih, coba aja sifat keingintahuan gue nggak muncul dan bisa dicegah tadi.

Waktu gue turun tangga, ada Jason yang lagi baca buku. Kayaknya itu diary gue.
HAH !! bener itu diary gue !! Gue langsung lari ke arah Jason. Baru gue mau triak, Jason udah nyodorin diary gue duluan "Nih ! Ini yang lo cari kan? Lo ninggalin ini di kantin" Cetus Jason sambil senyum kecil. Gue langsung ngambil cepet cepet diary gue. Waktu gue balik arah mau lari ke atas, Jason nyaut lagi "tenang aja gue bisa jaga rahasia kok." sambil nepuk pundak gue. Kesel gue dengernya, tapi nggak ada waktu buat marah sekarang. Bayangan gue cuma ada Bu Sri, Bu Sri, dan Bu Sri. Awas lo Jas..

Setelah itu gue langsung masuk ruangan dan njalanin ujian. Meskipun ngos-ngosan, gue tetep berdoa dalam hati biar ujian ini bisa lancar seperti penampilan drama tadi ..

Selasa, 20 Maret 2012

Forecaster and Love #Part 8

"Hari ini kita ujian praktek Indo kan?" kata Sinta ke arah gue. "Iya, nampilin drama sama mendeskripsikan barang kesayangan. Lo udah apal dialognya, Sin?" Jawab gue sambil naruh tas. "Udah dong" jawab Sinta semangat.

Setelah itu, gue sama Sinta langsung ke depan ruang ujian praktek, nunggu giliran. Di dalem ruangan itu udah ada Bu Sri, guru Bahasa Indonesia kami yang super galak. Nggak ada yang berani nyepele'in pelajarannya. Haduh. Disitu juga ada klompoknya George yang lagi tampil. Kami emang nggak sekelompok. Secara, kelompoknya ditentuin sama Bu Sri. Bersyukurnya gue sih Sinta masuk ke kelompok gue. "Klompoknya Tere, selanjutnya.." Suara Bu Sri yang lantang mbubarin lamunan gue. Gue baru inget kalau urutan kelompoknya juga diacak. Bagus.

"Temen-temen, siap ya! Kali ini harus sukses" Kata gue sambil senyum ke anggota kelompok. Setelah itu, gue langsung masuk tempat ujian dan menampilkan apa yang slama ini kami latih. Melihat gue dan temen temen yang tiap hari latihan, rasanya smua itu bakal sia sia kalau kami sampai nggak  nampilin yang terbaik.

"Ya, bagus !" sahut Bu Sri sambil tepuk tangan selesai kami memberi hormat terakhir. Yes ! kata gue dalam hati. Meski galak, Bu Sri itu apa adanya. Jadi gampag ditebak. Dari sini, gue, mungkin temen temen juga berpikiran yang sama, kalau nilai praktek kami bakal bagus. Nggak ada salahnya dong optimis. Tadi nggak ada cacat sih, jadi bikin gue tambah yakin aja. "Bagus Ter !" Kata Andini yang nyalamin gue sambil ke luar ruangan. "Kalian juga kok.. Thanks ya.." bales gue. "Seru abis" kata Sinta sambil nepuk pundak gue. "Yo'i.. Sekarang tinggal nyiapin tentang ndeskripsiin barang" "ooohh, kayak nyritain barang gitu kan? Kayak SD banget ujiannya" kata Sinta sambil jalan di sebelah gue. "Mau gimana lagi, demi lulus SMP nih," jawab gue ngingetin. "iyaaa.. Lo barangnya apa Ter?" "hmm.. Diary, lo sendiri?" "Liontin, dari almarhum kakek gue" kata Sinta sambil megang liontin di kalungnya. Gue cuma mbales dengan senyum.
"Temenin gue ambil diary yuk di kelas" ajak gue. "siap bos ! Eh, tapi ntar langsung ke kantin ya, laper banget gue" kata Sinta nambahin. "iya iya" bales gue.

Setelah gue ngambil alat tulis dan diary gue, gue dan sinta langsung ke kantin dan makan siang. "Mana George, Sandy, Jason? Tumben ya mreka nggak nimbrung di sini." timpal gue ke Sinta. Aneh aja, biasanya mreka kan ngumpul di kantin. "Tu mreka" kata Sinta sambil nunjuk 3 orang cowok yang agak kebule bulean. Eh, tapi emang Jason sih yang mukanya paling Indonesia.
Mreka yang liat kami berdua langsung melambaikan tangan. gue sama Sinta juga bales mereka dengan senyum. "hy, gimana ujian praktek tadi?" kata gue ke mreka bertiga. "Gue cuma kurang lancar dikit ba-ha-sa nya, hahaha" saut Sandy. Gue pikir pikir bener juga ya, gimana nasib dia. hahaha.. tapi baguslah, dia udah sering make bahasa Indonesia kalau ngobrol sama kita-kita. Setelah itu kami berlima ngobrol ngobrol dengan serunya. Kami mbicarain kekonyolan yang terjadi di drama tadi, perasaan kami, Bu Sri yang punya sorot mata yang tajem, dan kepuasan kami akan perform drama tadi. Sampai sampai, suara bel berbunyi nyaring dan mengharuskan kami untuk kembali menunggu ke ruangan ujian praktek Bahasa Indonesia.

Senin, 12 Maret 2012

I'm come back !!

UARRGGGGGGHHHHH !!!!!!!!!!!!!!!!!
gatau deh ya dah brapa lama gue nggak posting,
nggak ada motif nih mau ngomongin topik apa, tapi dengan sekian lamanya gue nggak posting, gue jadi gatel untuk nulis..
emmhhh,
anyway, cerbung gw forecaster and love juga udah lama gg gw lanjutin,
setelah gue baca dari awal, dari part 1, gw mikir, kok ni cerita kaya sinetron dan bahasa gue agak ke aliran alay ya? Haha :D
tapi bener lhoh, gue kan masih newbie,
jadi gue butuh banyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkk baaaaaaaaanggggeeeeeeeettttttttttt usul, saran kalian.. Tapi, pasti forcaster and love bakal tak slese'in kok.
Awalnya, gue udah pengen apus apusin karya gue itu, tapi gue sangat berterima kasih bagi yang rajin mengikuti critanya..
Bahkan ada yang nagih dan tanya kapan crita F.A.L itu dilanjutin. Thx a lot buat teman-temanss yang mendukung gw banget. Kalian memang malaikat tak bersayap *uooh.

Eits, tapi ada juga yang bilang kalau nggak tertarik ma cerbung gue *bershower. Tapi nggak papa *mulai mengepal tangan, gue masih belajar buat embel-embel kea gitu, dan akan terus berlatih biar smakin bagus dan smakin bagus lagi :')


Diluar F.A.L, blog gue juga masih terlalu simpel, boleh dong ya, minta usul blogger yang baik hati ini, apa aja yang mesti ditambahin, entah tamplate, posting, dan sebagainya ..
Makasih juga buat teman - teman yang sabar ngajarin gue segala macem tentang blog..

okay guys,
sekian dulu,
biar masuk TV dan ikut tenar, gue pengen bilang ke siapa tu yang namanya Mawar,
Mawar maafin Marwan yah..

http://www.smileycodes.info